Nama resmi masjid ini adalah masjid Saka Tunggal Baitussalam, tapi lebih populer dengan nama masjid saka tunggal karena memang Masjid ini hanya mempunyai saka tunggal (tiang penyangga tunggal). Saka tunggal yang berada di tengah bangunan utama masjid, saka dengan empat sayap ditengahnya yang akan nampak seperti sebuah totem, bagian bawah dari saka itu dilindungi dengan kaca guna melindungi bagian yang terdapat tulisan tahun pendirian masjid tersebut.
Masjid saka tunggal berukuran 12 x 18 meter ini menjadi satu satunya masjid di pulau Jawa yang dibangun jauh sebelum era Wali Sembilan (Wali Songo) yang hidup sekitar abad 15-16M. Sedangkan masjid ini didirikan tahun 1288M, 2 abad sebelum Wali Songo., dan sebelum Kerajaan Majapahit berdiri yang dimulai dengan penobatan Raden Wijaya sebagau Raja pertama Majapahit pada 10 November 1293. Sekaligus menjadikan Masjid Saka Tunggal Baitussalam sebagai Masjid Tertua di Indonesia.Masjid ini dibangun pada tahun 1288 Miladiyah sebagaimana angka yang terpahat di satu satunya tiang di dalam masjid ini. Maknanya Bahwa Masjid Saka Tunggal ini dibangun Sekitar lima abad setelah pembangunan Candi Borobudur, lima tahun sebelum Kerajaan Majapahit berdiri, dan dua abad sebelum era wali songo. Sampai saat ini Masjid Saka Tunggal (1288) ini tercatat sebagai masjid tertua di Indonesia.
Meskipun sejauh ini belum ditemukan informasi tentang keterkaitan masjid ini dengan Kerajaan Singosari (1222-1292), namun tahun pembangunan masjid ini (1288) adalah masa kekuasaan Kerajaan Singosari. Belum ada informasi juga tentang apakah wilayah Desa Cikakak di kabupaten Banyumas tempat masjid ini berdiri, pada saat itu juga merupakan wilayah Singosari atau bukan.